Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Sejak lahir bahkan sejak di dalam kandungan orang tua mulai memberikan stimulus pendidikan untuk anaknya. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang dilaksanakan dengan baik tidak terlepas dari peran guru sebagai fasilitator dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk dapat mengembangkan kemampuan, sikap dan memberikan pengetahuan serta keterampilan dasar yang diperlukan untuk kehidupan dalam masyarakat. Pendidikan di sekolah dipercayai sebagai suatu cara agar manusia pada zaman sekarang dapat hidup di masa depan dalam suatu keberhasilan
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki tugas untuk mengantarkan siswa dalam upaya mengembangkan potensi yang dimilikinya. Profesionalisme seorang guru sangatlah dibutuhkan guna terciptanya suasana proses belajar mengajar yang efektif dan efisien dalam mengembangkan kemampuan siswa. Seorang guru dituntut untuk memiliki empat kopetensi yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kopetensi kepribadian dan kopetensi sosial sehingga guru dituntut untuk terampil dalam mengajar dam membimbing siswa (Sayekti, O.M, dkk, 2018:34). Dalam kegiatan belajar mengajar wujud profesionalisme guru adalah keaktifan guru dalam mengajar, misalnya dengan menggunakan model pengajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran.
Penggunaan model yang bervariasi sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penggunaan model pembelajaran sangatlah penting dalam setiap pembelajaran karena model pembelajaran merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru dituntut untuk inovatif, adaptif, kreatif serta mampu membawa suasana pembelajaran yang menyenangkan ke dalam kelas dan lingkungan belajar dimana terjadi interaksi belajar mengajar yang intensif dan berlangsung dari berbagai arah (Suyono dan Hariyanto, 2011:5). Oleh karena itu guru harus mampu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang merangsang keingintahuan siswa sehingga siswa lebih bersemangat dan aktif untuk belajar.
Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman materi pelajaran yaitu model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir kirtis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Wina sanjaya, 2010:196). Model pembelajaran inkuri juga menempatkan ssiwa sebagai subyek dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pembelajaran melalui pembelasan guru secara verbal, akan tetapi siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran tersebut. Siswa memegang peran yang sangat sangat dominan dalam pembelajaran, sehingga dapat dilakukan bahwa model ini lebih berorientasi kepada siswa.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Wina Sanjaya (2010:202) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
- Orientasi, pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif, menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar.
- Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada persoalan berupa teka-teki yang menantang siswa untung memecahkannya. Proses mencari jawaban ini sangat penting dalam pembelajaran inkuiri, karena melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman dalam mencari jawaban dan upaya untuk mengembangkan mental siswa melalui proses berpikir.
- Mengajukan hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji.
- Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
- Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
- Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan dari hasil pengujian hipotesi
Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri
Wina Sanjaya (2010:79) mengemukakan bahwa pembelajaran inkuiri mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya.
- Model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap lebih bermakna
- Model pembelajaran inkuiri dapat memberikan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
- Model pembelajaran inkuiri merupakan model yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman
- Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
Disamping memiliki keunggulan, model pembelajaran inkuiri juga memiliki kelemahan. Ridwan Abdullah Sani (2013:89-90) pembelajaran inkuiri mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya.
- Jika model pembelajaran inkuiri digunakan sebagai model pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
- Model pembelajaran inkuiri sulit dalam merancang pembelajaran oleh karena itu terbentuk dengan kebiasaan siswa dengan belajar.
- Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru kesulitan menyesuaikan waktu yang telah ditentukan.
- Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menyampaikan menguasai materi pembelajaran, maka model pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Berdasarkan uraian di atas mengenai kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Inkuiri tersebut, dapat disimpulkan bahwa model Inkuiri mampu menumbuhkan keaktifan pada peserta didik serta bisa diaplikasikan di dalam proses pembelajaran.
Junio Sila Anditya PPG Prajabatan gel 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar